ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM

Minggu, 13 November 2011


N o
ALIRAN
DOSA BESAR
SIFAT-SIFAT ALLAH
KEKHALIFAHAN
1
Mu’tazillah
mengerjakan dosa besar yang sampai matinya belum sempat bertobat, maka orang itu dihukum keluar dari Islam, tetapi tidak menjadi kafir, hanya fasiq saja, Sedang di akhirat nanti mereka akan tetap memperoleh siksa ,namun siksanya tidak sama dengan siksaan orang kafir
M  mengingkari sifat-sifat Allah SWT, menurut Kaum Mu’tazilah apa yang
dikatakan sifat adalah tak lain dari zat-Nya sendiri;
All  ALLAH di akhirat kelak tidak dapat dilihat oleh panca indra manusia,
karena Allah tidak akan terjangkau oleh mata

berkeyakinan tidak seorangpun yang berhak memegang, menduduki jabatan kekhalifahan kecuali dari keturunan Ali. Jika orang yang mengakui khalifah bukan dari keturunan Ali, berarti merampas hak kekuasaan dan kekhalifahannya, tidak sah
2
Asy’ariyah

Adapun balasan di akhirat kelak bagi pelaku dosa besar, apabila ia meninggal dan tidak sempat bertaubat, maka menurut Al-Asy’ari, hal itu bergantung pada kebijakan Tuhan Yang Maha Berkehendak Mutlaq
. Sifat-sifat Allah itu unik sehingga tidak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat manusia yang tampaknya mirip Allah dapat dilihat di akhirat, tetapi tidak dapat di gambarkan. Allah itu adil dan Dia tidak memiliki keharusan apapun karena Dia adalah penguasa mutlak.

3
Maturidiyah
bahwa pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Adapun balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung pada apa yang dilakukannya di dunia. Jika ia meninggal tanpa taubat terlebih dahulu, keputusannya diserahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. Jika menghendaki pelaku dosa besar diampuni, ia akan memasukkan ke neraka
tetapi tidak kekal didalamnya
Maturidiyyah Samarkand Maturidiyyah Bukhara berpendapat bahwa kekuasaan Tuhan tidak mutlak sepenuhnya sebagaimana pendapat Asy’ariyah sebab masih terkandung adanya kewajiban Tuhan, yaitu kewajiban menepati janji.
Tuhan memang memiliki kekuasaan mutlak, namun kekuasaan-Nya dibatas oleh batasan yang diciptakan-Nya sendiri. Batasan-batasan tersebut, menurut

4
Qadariyah

Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlahmukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk neraka secara kekal.

Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa atau satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seprti ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zat nya sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan meilahat dengan zatnya sendiri.
Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk.

5
Syi’ah
orang yang melakukan dosa besar akan kekal di dalam neraka, jika ia belum taubat dengan taubat yang sesungguhnya.(syiah zaidiyah)
mereka mempercayai adanya sifat-sifat Allah
golongan yang menyanjung dan memuji sayidina ali secara berlebihan karena mereka beranggapan bahwa ali lebih berhak menjadi khalafah pengganti nabi Muhammad saw,berdasarkan wasiatnya. Sedangkan khalifah seperti abubakar asidiq dan umar bin khotob dan usman bin affan dianggap sebagai perampas khilfah.  






6

Khawarij
 Azariqah Menganggap kafir terhadap orang-orang yang melakukan dosa besar dan semua orang yang tidak sefaham dengan mereka.Subsekte NajdahMenganggap musyrik yang melakukan dgberkesinambungan dosa kecil. Dosa besar bila tidak dilakukan secara kontinue, pelakunya tidak dianggap musyrik, tetapi hanya kafir.
d. Subsekte As-Sufriyah
Dosa yang ada sanksinya di dunia (seperti membunuh) tidak dipandang kafir.
Dosa yang tidak ada sanksinya di dunia (seperti meninggalkan salat) dianggap kafir
B. Aliran Murji’ah
Subsekte Aliran Ekstrim
- Memandang bahwa keimanan terletak di dalam kalbu
- Perbuatan maksiat tidak dapat menggugurkan keimanan sebagaimana ketaatan tidak dapat membawa kekufuran.
- Memandang pelaku dosa besar di dunia tidak akan disiksa di neraka
.
- Subsekte Murji’ah ModeratMemandang pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafirPelaku dosa besar tidak kekal di neraka, bergantung pada ukuran dosa yang dilakukannya.

Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.
tidak harus keturunan Arab. Jadi setiap  muslim berhak menjadi Khalifah apabila sudah memenuhi syarat-syarat.
di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.

Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng,
Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim
)      Kholifah menurut mereka tidak harus keturunan Nabi atau suku quraisy


7
Murji’ah
berpendapat bahwa mukmin yang     melakukan dosa besar tmasih tetap mukmin, tidak berubah menjadi kafir. Lalu apakah mereka akan masuk ke dalam neraka atau surga, atau masuk neraka terlebih dahulu baru kemudian ke dalam surga, ditunda sampai ada putusan akhir dari Allah. Disamping itu, khusus bagi para pelaku dosa besar, mereka juga berharap agar mereka mau bertaubat, dan berharap pula agar taubatnya diterima di sisi Allah SWT.
menyatakan bahwa manusia mampu mewujudkan tindakan dan perbuatannya, dan tuhan tidak campur tangan dalam perbuatan manusia ini, dan mereka menolak segala sesuatu terjadi karena qada dan qadar Allah SWT

8
Jabariyah

berpendapat bahwa hidup manusia ini sudah ditentukan oleh Allah Ta’ala. Segala gerak-geriknya dijadikan Tuhan semata-mata, manusia tidak dapat berusaha dan menggerakkan dirinya. Mereka meniadakan sifat-sifat Allah Ta’ala. “Kita tidak boleh menyifati Allah Ta’ala, dengan suatu sifat yang bersamaan dengan sifat-sifat yang terdapat pada makhluknya


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Grunge Girl Blogger Template Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada